Rawon Setan. (Ist) |
LAMONGAN, LamonganTerkini.id - Mengasyikkan adalah menikmati rawon, baik itu di pagi hari atau malam hari. Jika pada malam hari, penggemar kuliner dapat menemui kenikmatan di Warung Rawon Setan yang tersohor dengan cita rasa pedasnya yang khas.
Warung ini tidak berlokasi di pinggir jalan raya biasa. Tempatnya tersembunyi di antara jalan-jalan pemukiman di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung.
Berawal dari tahun 1970, warung ini telah menjadi ikon kuliner di kawasan tersebut. Kehadirannya telah menjadi bagian dari pemandangan sehari-hari, dengan deretan mobil yang kerap terparkir di sekitarnya. Saat ini, usaha tersebut berada di bawah kepemimpinan Muharom, yang kini berusia 46 tahun.
Muharom menceritakan bahwa warung ini awalnya didirikan oleh neneknya. Usaha tersebut kemudian diwariskan kepada orang tuanya Muharom, dan sejak tahun 2018, Muharom menjadi pemilik warisan tersebut.
Seperti kebiasaannya sejak dahulu, warung ini buka mulai dari malam hingga menjelang pagi hari, ungkap Muharom, yang merupakan ayah dari tiga anak.
Seperti halnya rawon pada umumnya, rawon setan ini juga terkenal dengan kuahnya yang hitam pekat dan cita rasa gurih yang menggoyang lidah.
Nama 'rawon setan' diambil dari sebutan para pelanggannya, yang mengacu pada tingkat kepedasannya yang cukup tinggi. Bahkan, tidak ada sambal di meja makan karena rasanya yang sudah cukup pedas. Selain itu, warung ini hanya buka pada malam hari.
Muharom menjelaskan bahwa resep bumbu yang digunakan telah turun-temurun dari neneknya. Hanya terdapat sedikit perbedaan dalam bahan utama, yakni jenis daging yang digunakan untuk rawon.
Menurut Muharom, neneknya dulu menggunakan daging kambing sebagai bahan utama, bukan daging sapi seperti sekarang.
Warung ini mulai menyajikan daging sapi sejak dipegang oleh orang tuanya Muharom. Semalam, Muharom berhasil menggunakan sekitar 6 kilogram daging sapi. Para pengunjung cukup membayar Rp 19 ribu untuk menikmati seporsi rawon lengkap dengan teh hangat.
Sebagian pelanggan tetap setia meskipun berasal dari luar kota, dan mereka sering mampir ke warung ini saat melakukan perjalanan jarak jauh, mulai dari Gresik, Surabaya, Mojokerto, hingga Tuban.
"Warung ini buka mulai pukul 22.00 hingga menjelang pagi hari," tegas Muharom.